Akulturasi Budaya Islam

SENI BANGUNAN
Perpaduan antara seni budaya Indonesia dengan budaya Islam pada seni bangunan dapat dilihat dari melalu bangunan masjid, makam, dan bangunan lainnya.

1. Masjid
a.Atap (bagian yang melingkupi ruang bujur sangkar)
Atap bukan berupa kubah, melainkan berupa atap tumpang, yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Tingkatan paling atas membentuk limas. Jumlah tumpang selalu ganjil, biasanya 3, tapi ada juga yang lima seperti pada masjid Banten.
b. Menara
Menara Mesjid Kudus merupakan sebuah candi Jawa Timur yang telah diubah dan disesuaikan penggunaannya serta diberi atap tumpang. Sedang menara Masjid Banten adalah tambahan yang diusahakan oleh seorang pelarian Belanda bernama Cardeel.
c. Letak Masjid
Pada umumnya masjid didirikan berdekatan dengan istana. Kalau di sebelah utara dan selatan istana biasanya terdapat sebuah lapangan, yang di Jawa disebut alun-alun, maka masjid didirikan di tepi barat alun-alun.
Masjid juga sering ditemukan di tempat-tempat keramat, yaitu tempat makam seorang raja, wali atau ahli agama yang termasyur. Masjid-masjid itu di antaranya:
  • Agung Cirebon yang bertingkat dua dan dibangun pada awal abad ke-16 M.
  • Katangka di Sulawesi Selatan dari abad ke-17 M.
  • masjid yang terdapat di Jakarta seperti Masjid Angke, Tambora, Marunda.
  • Masjid Agung Demak yang terdiri abad ke-16 M.
  • Baitturahman dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda.
  • Ternate.
  • Jepara.
  • Agung Banten dibangun pada abad ke-16 M.
2. Makam
Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau diperkuat dengan bangunan dari batu yang disebut jirat atau kijing. Di atas jirat ini sering juga didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah.
Makam tertua di Indonesia adalah makam Fatimah binti Maimun yang lebih terkenal dengan nama putri Suwari dileran (tahun 1082 M), dan makamnya justru diberi cungkup. Makam ini mirip candi. Hal ini membuktikan bahwa pada abad ke-11 M masyarakat masih terikat pada bentuk candi.

Aksara dan Seni Rupa

Huruf-huruf Arab yang ditulis dengan sangat indah disebut dengan seni kaligrafi (seni Kath dan Kholt). Seni kaligrafi ini turut serta mewarnai perkembangan seni rupa Islam di Indonesia. Kalimat-kalimat yang ditulis bersumber dari ayat-ayat Al-Qur'an maupun Hadist.

Seni Sastra
Perkembangan awal seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar di sekitar Selat Malaka (daerah Melayu) dan di Jawa. Seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia sebagian besar mendapat pengaruh dari Persia, seperti cerita-cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman. 1001 malam (alf laila wa laila), dan sebagainya.
Seni sastra yang muncul pada zaman Hindu disesuaikan perkembangannya dengan keadaan zaman Islam. Di antara seni sastra tersebut antara lain Mahabarata, Ramayana, dan Pancatantra digubah menjadi Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwanan, Hikayat Pancatantra. Dalam seni sastra zaman Islam di daerah Melayu dikenal Syair Ken Tambunan, Lelakon Mahesa Kumitir, Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang Kinundang, Hikayat Panji Kuda Sumirang, Hikayat Cekel Waneng Pati, Hikayat Panji Wilakusuma, dan sebagainya.

Di samping seni sastra tersebut di atas, juga terdapat kitab-kitab suluk (kitab-primbon). Kitab-kitab ini bercorak magis dan berisi ramalan-ramalan dan penentuan hari-hari baik dan buruk, serta pemberian-pemberian makna terhadap suatu kejadian.
Syair perahu: manusia diibaratkan perahu yang mengarungi lautan zat Tuhan dengan menghadapi segala macam marabahaya yang hanya diatasi dengan tauhid dan ma'rifat, dan Syair Si Burung Pingai: jiwa manusia disamakan dengan seekor burung, tetapi bukan burung ini atau burung itu melainkan zat Tuhan.

Sistem Pemerintahan

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan pertama yang menganut sistem pemerintahan yang bercorak Islam. Perkembangan ini semakin bertambah pesat setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit dan berdirinya Kerajaan Demak dengan raja pertamanya Raden Patah.

Sejak berdirinya Kerajaan Demak, perkembangan Islam semakin bertambah pesat, seperti Gresik, Tuban, Jepara, Pasuruan, Surabaya, Banten, Cirebon, Jayakarta, Banjarmasin, Makassar, Tidore dan Ternate.

Filsafat dan Ajaran Islam
Dalam abad ke-8 M tersusun dasar-dasar ilmu Fikih, yaitu ilmu yang menguraikan segala macam peraturan serta hukum guna menetapkan kewajiban-kewajiban masyarakat terhadap Tuhan dan terhadap sesama manusia. Pada abad ke-10 M lahirlah dasar-dasar ilmu Qalam, yaitu berisi penetapan segala apa yang harus menjadi kepercayaan seorang muslim. Pada abad ke-11 M lahir dasar-dasar ilmu Tasawwuf, yaitu memberi jalan kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan berdasarkan cinta terhadapNya.

Grebeg adalah budaya asli Indonesia yaitu upacara memajang dan memamerkan pusaka-pusaka kraton. Maulid Nabi adalah budaya Islam untukmemperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jadi upacara Grebeg Maulid meruapkan percampuran anatara dua budaya (akulturasi budaya). Perlu diingat disini bahwa Maulid Nabi bukan upacara keagamaan, jadi upacara Grebeg Maulid bukan Sinkretisme (percampuran agama).

Foklor setengah lisan terdiri atas religi, permainan rakyat, teater rakyat, adat istiadat, upacara tradisional, dan pesta rakyat.

0 komentar:

Posting Komentar