VOC bukan BELANDA

350 tahun!! angka itulah yang selalu disebutkan jika merujuk pertanyaan berapa lama kita dijajah oleh Belanda. Dalam pemahaman kita VOC adalah Belanda, padahal keduanya harus dipisah. VOC merupakan kongsi dagang dan sama sekali tidak mewakili pemerintah Belanda pada saat itu. Untuk memahaminya mari kita runut secara kronologis awal kedatangan, dibentuknya VOC hingga digantikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda
Vereningde Oost-Indische Compagnie (VOC)
Jauh sebelum Belanda menjejakkan kakinya di Bumi Nusantara, pelaut portugis lebih dulu sampai di Negeri kaya rempah ini. Bahkan pada 1511, Portugis dibawah Alfonso d'Albuquerque telah menguasai Malaka. Portugis juga telah mampu membuat peta jalur pelayaran menuju Nusantara, tetapi masih dirahasiakan. Namun pada 1595 ada seseorang bernama Jan Huygen van Linschoten menerbitkan sebuah buku berjudul 'Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien' yang berisi peta panduan dan deskripsi jalur pelayaran Portugis sampai ke Nusantara. Atas dasar itulah pada tahun yang sama pengusaha Belanda mengirim ekspedisi Hindia Timur yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman untuk melakukan perdagangan. De Houtman tiba di banten pada 1596, namun karena keangkuhannya dia tidak bertahan lama di Nusantara, tapi dia kembali ke Belanda dengan membawa banyak barang dagangan dari Nusantara
Pada 20 Maret 1602 mendirikan organisasi dagang yang bernama VOC - Vereningde Oost-Indische Compagnie yang bermarkas di Batavia dengan Gubernur Jendral pertamanya Pieter Both.. Pada awal berdirinya, VOC langsung diberi hak istimewa yaitu Hak Octroy layaknya negara yang berdaulat untuk mencetak uang dan memiliki tentara serta diberi hak monopoli dagang. Lama kelamaan VOC menjadi kaya karena hak istimewa yang diperolehnya. Keuntungan yang didapat perusahaan ini sangat besar dan didapatkan dengan cara-cara yang tidak disukai para pedagang saat itu seperti menjual rempah hanya pada VOC dengan harga yang sangat rendah.
 
Tujuan didirikannya VOC :
1. Menghindari persaingan dagang antar sesama pedagang Belanda.
2. Memonopoli rempah-rempah di Hindia Timur.
3. Menghadapi persaingan dengan para pedagang asing.
4. Menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.
 
VOC mempunyai hak OCTROY yaitu Hak paten yang diberikan pemerintah Kerajaan Belanda kepada VOC yang berisi :
1. Hak untuk memerintah di Negara jajahan
2. Hak untuk memonopoli perdagangan
3. Hak untuk mencetak mata uang sendiri
4. Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri
5. Hak untuk memiliki senjata
6. Hak untuk mengadakan perjanjian
7. Hak untuk mengumumkan perang.
 
Keadaan Indonesia pada masa pemerintahan Gubernur Jendral JAN PIETERSZOON COEN 1619, VOC memindahkan kantor dagangnya ke Jayakarta, dengan alasan :
1. Jayakarta merupakan tempat yang sangat strategis
2. VOC akan dengan mudah mengawasi gerak gerik Portugis di Malaka.
 
VOC menghancurleburkan kota Jayakarta, dan diatas reruntuhan kota Jayakarta berdirilah kota BATAVIA.
Aturan Monopoli VOC :

1. Rakyat Maluku hanya boleh menanam rempah rempah atas izin VOC
2. Luas wilayah perkebunan dibatasi oleh VOC
3. Harga jual ditentukan VOC
4. Tempat menanam rempah rempah ditentukan VOC
 
Strategi VOC dalam mengendalikan Monopoli:
1. Hak Ekstirpasi, yaitu hukuman begi para pelanggar monopoli perdagangan.
2. Pelayaran Hongi yaitu, Pelayaran bersenjata lengkap yang dilakukan VOC untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.
 
VOC akhirnya dibubarkan pada akhir abad-18 tepatnya pada tanggal 31 Desember 1799, alasan paling mengemuka dari dibubarkannya VOC adalah divisit keuangan akibat korupsi dan besarnya biaya untuk menghentikan perlawanan daerah koloni. Kondisi ini diperburuk oleh tekanan kalangan politik yang tidak menyukai sistim yang VOC terapkan terhadap daerah koloni di tengah berkembangnya Liberalisme.

Pemerintah Kolonial Belanda
Gubernur Jendral Daendels (1808-1811)
Tugas utamanya:
1. Mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris
2. Memberantas korupsi dan penyelewengan
3. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan
4. Merombak system pemerintahan Feodal, diganti dengan system pemerintahan Barat modern.
5. Menjadikan para penguasa daerah sebagai pegawai Pemerintah kolonial.
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa :
1. Menambah jumlah Prajurit.
2. Membangun kapal-kapal perang baru
3. Membangun jalan raya Pos dari Anyer sampai Panarukan.
 
Gubernur Jendral Janssens (1811)
Janssens ternyata hanya seorang Gubernar yang lemah
Terbukti hanya mempu bertahan 3 bulan,dan
Indonesia jatuh ketangan Inggris.

Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles
Raffles berkuasa tahun 1811-1816, jasa-jasanya
diantaranya:
1. Penemu bunga raksasa Rafflesia-Arnoldi
2. Perintis berdirinya Kebun Raya Bogor
3. Penggagas Lend Rent (sistim pajak tanah),tapi Gagal dilaksanakan karena :
- Masyarakat Indonesia belum mengenal sistim ekonomi uang.
- Tidak adanya dukungan dari Bupati
 
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
adalah Kewajiban menanam jenis-jenis tanaman tertentu yang laku dipasaran Internasional,kemudian hasilnya diserahkan kepada pamarintah Belanda. Tanam Paksa dianjurkan oleh Gubernur Jendral VAN DEN BOSCH, dengan tujuan untuk menutupi hutang-hutang Belanda yang sangat devisit.
 

1 komentar: