Berbicara strategi pembelajaran, pada dasarnya bicara tentang bagaimana memilih, menentukan metode dan media serta meramukeduanya dalam suatu kondisi tertentu menjadi suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi, preskripsi alias resepnya adalah begini:
- Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (kalo ngacu ke domain menurut Bloom: kognitif, psikomotorik, afektif atau kombinasi semuanya);
- Dengan kondisi tertentu (baik karakteristik siswa tertentu, maupun kondisi lingkungan, sekolah, sosial, budaya dan lain-lain);
- Kombinasi metode dan media apa saja yang paling tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara efektif, efisien dan menyenangkan tentunya.
Resep tersebut diatas sebenarnya diadaptasi dari resep yang dikemukakan oleh Reigeluth.
Kemudian, di sisi lain ada dua pendekatan kontinum strategi pembelajaran, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered) dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered). Kenapa saya katakan kontinum, karena tidak ada yang benar-benar teacher centered atau sebaliknya. Katakanlah kedua hal tersebut tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang diskrit. Pertanyaannya adalah, metode dan media apa sajakah yang relevan untuk pembelajaran yang berpusat pada guru dan kapan kita menggunakannya atau sebaliknya?Mari kita llihat atu persatu!
Pembelajaran yang Berpusat pada GuruPembelajaran yang Berpusat pada Siswa
Dalam prakteknya, katakanlah selama dua kali empat puluh lima menit pembelajaran di kelas, tentunya kita akan menggunakan baik yang berpusat pada guru maupun yang berpusat pada siswa, tergantung pada karakteristik mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tapi sebagai rambu-rambu, tentunya prosi yang ideal sebaiknnya adalah lebih banyak pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, dalam satu jam pembelajaran (2 x 45′) misalnya, akan terdiri menggunakan kombinasi dari beberapa metode dan media pembelajaran yang relevan.
Sumber: Smaldino, dkk, “Instructional Technology and Media for Learning”, Edisi ke-9, Pearson/Prentice Hall, USA.
0 komentar:
Posting Komentar