Pembantaian Srebrenica (disebut juga Genosida Srebrenica) merujuk kepada pembunuhan sekitar 8000 lelaki dan remaja etnis Muslim Bosniak pada Juli 1995 di daerah Srebrenica, Bosnia oleh pasukan Serbia Bosnia pimpinan Jenderal Ratko Mladić. Jenderal Mladic kini menjadi buronan internasional yang telah didapati bersalah karena genosida dan berbagai kejahatan perang lain di Yugoslavia. Pada 27 Februari 2007, Mahkamah Internasional menetapkan kejadian ini sebagai sebuah genosida. Selain pasukan Serbia Bosnia, pasukan paramiliter Serbia Scorpion (kalajengking) juga turut bersalah atas pembantaian ini.
Meskipun demikian, dalam keputusan Mahkamah Internasional tersebut disebutkan bahwa Serbia tidak bersalah atas tindakan genosida. Namun, MI tetap mengecam Serbia karena gagal mencegah ataupun mengadili pelaku pembantaian ini, sekalipun Serbia memiliki hubungan erat dengan militer Serbia Bosnia.
Menurut Komisi Federal untuk Orang Hilang, jumlah korban yang dikonfirmasi sampai saat ini mencapai 8.373 jiwa. Pembantaian Srebrenica dianggap secara meluas sebagai pembunuhan massal terbesar di EropaPerang Dunia II. Ia juga merupakan kejadian pertama yang ditetapkan sebagai genosida secara hukum. Akibat bentuk kejadian ini, jumlah sebenarnya, butiran terperinci, dan sebab kejadian dipertikaikan sampai kini. Kejadian ini dianggap sebagai kejadian paling menakutkan dan kontroversial dalam sejarah Eropa modern pasca Perang Dunia II. semenjak
Peristiwa
Pada tahun 1992, peperangan pecah antara Serbia dan Bosnia. Karena kekejaman dan pembersihan etnis yang dilakukan para tentara Serbia, umat Muslim Bosnia harus mengungsi ke kamp-kamp pengungsian. Srebrenica adalah salah satu kamp terbesar dan dinyatakan oleh PBB sebagai zona aman. Kamp itu sendiri dijaga oleh 400 penjaga perdamaian dari Negeri Belanda.
Pada tanggal 6 Juli 1995, pasukan Korps Drina dari tentara Serbia Bosnia mulai menggempur pos-pos tentara Belanda di Srebrenica. Pada tanggal 11 Juli pasukan Serbia memasuki Srebrenica. Anak-anak, wanita dan orang tua berkumpul di Potocari untuk mencari perlindungan dari pasukan Belanda. Pada 12 Juli, pasukan Serbia mulai memisahkan laki-laki berumur 12-77 untuk "diinterogasi". Pada tanggal 13 Juli pembantaian pertama terjadi di gudang dekat desa Kravica. Pasukan Belanda menyerahkan 5000 pengungsi Bosnia kepada pasukan Serbia, untuk ditukarkan dengan 14 tentara Belanda yang ditahan pihak Serbia. Pembantaian terus berlangsung. Pada 16 Juli berita adanya pembantaian mulai tersebar. Tentara Belanda meninggalkan Srebrenica, dan juga meninggalkan persenjataan dan perlengkapan mereka. Selama 5 hari pembantaian ini, 8000 Muslim Bosnia telah terbunuh.
Ratko Mladic (AP Photo |
Pemerintah Serbia telah menangkap Ratko Mladic, seorang jenderal pasukan Serbia-Bosnia yang terkenal kejam dalam perang di Balkan dekade 1990an. Mladic bertanggungjawab atas pembantaian ribuan umat Muslim Bosnia. Dia sudah lama menjadi buronan Pengadilan Internasional di Den Haag, Belanda.
Menurut VOA News, penangkapan Mladic diumumkan oleh Presiden Serbia, Boris Tadic, Kamis 26 Mei 2011. "Atas nama Republik Serbia, saya bisa umumkan penangkapan Ratko Mladic. Proses ekstradisi tengah berlangsung," kata Tadic dalam jumpa pers di Belgrade. Dia segera dibawa ke penjara di Den Haag untuk diadili.
Mladic selama ini diburu oleh penegak hukum Mahkamah Kriminal PBB atas kejahatan perang yang dia lakukan di bekas pecahan Yugoslavia. Mahkamah telah mendakwa Mladic pada 1995 atas kekejaman dilakukan pasukannya selama tiga tahun mengepung Kota Sarajevo di Bosnia.
Mladic, yang kini berusia 69 tahun, juga bertanggungjawab atas pembunuhan 8.000 umat Muslim Bosnia, baik laki-laki dewasa dan anak-anak, di dekat kota Srebrenica. "Penangkapan ini memupuskan beban berat dari Serbia dan menutup lembaran sejarah kelam kami," kata Tadic.
Pekan lalu, Kepala Tim Penuntut untuk Mahkamah Kriminal PBB, Serge Brammertz, mengritik Serbia karena tidak optimal memburu Mladic maupun buronan lain yang juga didakwa melakukan kejahatan perang, Goran Hadzic.
Kalangan pejabat Uni Eropa juga telah mengatakan bahwa penangkapan Mladic bisa jadi penentu bagi Serbia agar bisa masuk menjadi kandidat anggota baru Uni Eropa.
Menurut VOA News, penangkapan Mladic diumumkan oleh Presiden Serbia, Boris Tadic, Kamis 26 Mei 2011. "Atas nama Republik Serbia, saya bisa umumkan penangkapan Ratko Mladic. Proses ekstradisi tengah berlangsung," kata Tadic dalam jumpa pers di Belgrade. Dia segera dibawa ke penjara di Den Haag untuk diadili.
Mladic selama ini diburu oleh penegak hukum Mahkamah Kriminal PBB atas kejahatan perang yang dia lakukan di bekas pecahan Yugoslavia. Mahkamah telah mendakwa Mladic pada 1995 atas kekejaman dilakukan pasukannya selama tiga tahun mengepung Kota Sarajevo di Bosnia.
Mladic, yang kini berusia 69 tahun, juga bertanggungjawab atas pembunuhan 8.000 umat Muslim Bosnia, baik laki-laki dewasa dan anak-anak, di dekat kota Srebrenica. "Penangkapan ini memupuskan beban berat dari Serbia dan menutup lembaran sejarah kelam kami," kata Tadic.
Pekan lalu, Kepala Tim Penuntut untuk Mahkamah Kriminal PBB, Serge Brammertz, mengritik Serbia karena tidak optimal memburu Mladic maupun buronan lain yang juga didakwa melakukan kejahatan perang, Goran Hadzic.
Kalangan pejabat Uni Eropa juga telah mengatakan bahwa penangkapan Mladic bisa jadi penentu bagi Serbia agar bisa masuk menjadi kandidat anggota baru Uni Eropa.
Sumber: wikipedia, VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar