Serba Sejarah - Geografi - Selain menggunakan sistem grid/petak, luas wilayah pada suatu peta  dapat kita ukur (perkirakan) dengan menggunakan metode balok. Prinsip  penghitungan menggunakan model ini mirip dengan sistem grid. Yang  membedakan adalah pada sistem grid kotak yang dibuat semuanya berukuran  sama (panjang sisi maupun luasnya), sedangkan kotak pada metode balok  berbentuk persegi panjang/balok  di mana setiap persegi panjang tersebut  berbeda ukuran maupun luasnya.
Prinsip  dari metode ini adalah dengan membagi peta menjadi beberapa balok yang  berjajar dari atas ke bawah, dengan langkah-langkah sebagai berikut :- Persiapkan peta awal yang akan dihitung luasnya dengan menggunakan metode balok
- Bagi area pada peta menjadi beberapa bagian dengan ketebalan yang sama
- Buatlah pembatas untuk menghitung panjang balok.
- Setiap balok yang telah dibuat ditandai
- Prinsip pembatasan adalah sebagai berikut :
1. Tandai garis peta yang berpotongan dengan garis balok
2.  Buat garis yang membagi daerah dalam peta dengan daerah luar peta.   Daerah di dalam peta yang tidak penuh digunakan untuk memenuhi daerah di  luar peta.
Kemudian hitung luas balok seluruhnya dengan rumus berikut :Contoh soal:
1. Soal dengan tebal balok 1 cm
= ((3 + 4 + 4,5 + 5,5 + 4) x 1 ) x (25.000)²
= (21 x 1) x (625.000.000)
= 21 x 625.000.000 cm²
= 13.125.000.000 cm²
kemudian dikonversi ke dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan.
= 131.250.000 dm²
=1.312.500 m²
= 13.125 dkm²
= 131,25 hm² atau 131,25 ha
2. Soal dengan tebal balok lebih dari 1 cmJawab :
= ((5 + 8 + 7,5 + 6 + 4) x 2 cm) x (30.000)²
= (30,5 x 2) x (900.000.000 cm²)
= 61 x 900.000.000 cm²
= 54.900.000.000 cm²
= 549.000.000 dm²
= 5.490.000 m²
= 54.900 dkm²
= 549 hm²
= 5,49 km²
 
0 komentar:
Posting Komentar