Arca-arca Budha sekilas terlihat sama. Namun demikian dapat diidentifikasi berdasarkan sikap tangannya atau mudranya yang penempatannya berdasarkan penjuru mata angin. Arca Budha memiliki karaktersitik berdasarkan posisi Budha saat melakukan pertapaan.
Karakteristik arca Budha:
- Pada ujung kepala, rambut Sang Budha keriting dan selalu searah jarum jam dan disanggul ushnisa).
- Pada dahinya terdapat tonjolan kecil yang disebut (urna).
- Pada leher Sang Budha jika diperhatikan terdapat garis-garis sebanyak tiga buah melambangkan kesabaran dan juga sebagai manusia sempurna.
- Arca Budha memiliki telinga yang panjang sebagai gambaran kalau Budha itu Maha Mendengar.
- >Mata Budha digambarkan setengah terpejam karena melambangkan orang yang melakukan yoga yang bertujuan untuk membantu konsentrasi. Setelah memejamkan mata kemudian perhatian diarahkan ke ujung hidung untuk bisa membantu konsentrasi.
Berikut adalah Dyani budha Arca Budha menurut Mudra:
Sumber gambar: Soekmono, R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2,
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1993.
- UTARA: Dhyani Buddha Amoghasidhi dengan Abhaya-Mudra (a= meniadakan, bhaya= bahaya). Arca budha dengan mudra/ sikap telapak tangan menghadap ke depan, maksudnya adalah meniadakan bahaya/ menolak bahaya.
- SELATAN: Dhyani Budha Ratnasambhawa. Arca budha bersikap tangan Wara-Mudra. Wara-Mudra melambangkan pemberian amal, memberi anugerah atau berkah.
- BARAT: Dhyani Budha Amitabha. Arca budha dengan sikap Dhyana-Mudra sikap tangan melambangkan sedang bermeditasi atau mengheningkan cipta.
- TIMUR: Dhyani Buddha Aksobhiya. Arca Budha melambangkan Bhumispara-Mudra, sikap tangan yang menggambarkan saat Sang Budha memanggil dewi bumi, sebagai saksi ketika ia menangkis semua serangan iblis (mara).
- ZENITH/ PUSAT: Dhyani Budha Wairocana. Arca budha dengan sikap Dharma Cakra-Mudra melambangkan gerak memutar roda dharma. Di Candi Borobudur, Mudra ini digambarkan dengan sikap tangan yang disebut Witarka-Mudra.
0 komentar:
Posting Komentar